DEFINISI
Harga adalah perwujudan nilai suatu barang atau jasa dalam satuan uang. Harga merupakan nilai yang diberikan pada apa yang dipertukarkan. Harga bisa juga berarti kekuatan membeli untuk mencapai kepuasan dan manfaat. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan seseorang dari barang atau jasa tertentu, semakin tinggi nilai tukar dari barang atau jasa tersebut. Selain itu harga dapat diartikan nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan jumlah uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dan barang atau jasa berikut pelayanannya.
TEORI HARGA
Teori harga atau price theory adalah teori yang menjelaskan bagaimana harga barang di pasar terbentuk. Pada dasarnya harga suatu barang ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran atas barang tersebut, sedangkan permintaan dan penawaran atas suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Kekuatan permintaan dan penawaran membentuk harga biasanya digambarkan dalam bentuk kurva, seperti gambar berikut:

(Gambar Kurva Keseimbangan)
Harga Garis D merupakan garis demand (permintaan) yang menggambarkan permintaan akan suatu barang pada berbagai tingkat harga. Sedangkan garis S merupakan supply (penawaran) yang menggambarkan jumlah penawaran suatu barang pada berbagai tingkat harga tertentu. Titik E merupakan titik pertemuan antara permintaan dan penawaran, dititik inilah terbentuk titik keseimbangan harga pasar. Kemampuan untuk membayar bagi konsumen terhadap suatu barang secara spesifik bisa ditampilkan dengan fungsi supply. Fungsi permintaan terhadap suatu barang mengandung informasi elastisitas harga yang digambarkan dengan tepat berdasarkan respon penjualan terhadap perubahan harga. Elastisitas harga merupakan informasi yang padat untuk merealisasikan strategi pembedaan harga. Jadi, perusahaan memerlukan informasi elastisitas produk untuk menetukan harga produknya. Elastisitas harga menjadi karakteristik atau pola reaksi dari konsumen terhadap perubahan harga.
KONSEP HARGA
Setelah mengetahui pengertian harga, pada bagian ini akan dibahas tentang konsep dari harga itu sendiri. Di dalam Buku Manajemen dan Pemasaran Jasa karya Buchari Alma yang terbit pada tahun 2005, menyatakan bahwa di dalam teori terdapat value dan utility yang menjadi konsep penetapan harga. Berikut ini adalah beberapa konsep harga yang perlu kamu ketahui, di antaranya yaitu:
- Utility
Utility merupakan suatu atribut yang telah melekat pada suatu barang. Dengan memungkinkan barang guna memenuhi kebutuhan keinginan dan memuaskan konsumen.
- Nilai/Value
Nilai suatu produk untuk ditukar dengan produk lain. Nilai ini dilihat dalam situasi barter atau pertukaran barang dengan barang. Sekarang ini kegiatan perekonomian sudah tidak dilakukan secara barter lagi, melainkan memakai uang sebagai ukuran yang disebut harga.
FUNGSI HARGA
Pada bagian ini akan disajikan ulasan tentang beberapa fungsi dari harga yang perlu untuk diketahuinya, antara lain sebagai berikut:
- Fungsi Pendistribusian Harga
Harga mempunyai kemampuan untuk pendistribusian sumber daya yang langka. Kelangkaan sumber daya mengakibatkan harga sumber daya menjadi tinggi, sehingga hanya pelanggan yang membeli yang menunjukan kemauan dan kemampuan.
- Fungsi Sinyal Harga
Seringkali, harga penawaran bervariasi sebab volume permintaan dan penawaran pasar. Bila permintaan tinggi, tetapi penawaran rendah naka pasar secara jelas akan melihat kenaikan harganya.
Demikian juga, bila pasar mempunyai kelebihan komoditas tertentu sebab permintaan yang lebih rendah dan penawaran yang lebih tinggi maka harganya cenderung turun. Hal itu yang memungkinkan penghapusan surplus komoditas di pasar.
- Fungsi Intensif Harga
Umumnya, saat harga komoditas naik, sebab permintaan meningkat. Hal itu memungkinkan pemasok melihat tren permintaan pelanggan yang berubah di pasar. Oleh sebab itu, mereka akan lebih memilih untuk menghasilkan penawaran tertentu sebab kemungkinan besar akan menguntungkan.
- Fungsi Transmisi Harga
Harga sendiri diketahui sebagai salah satu informasi yang harus disampaikan kepada semua pihak yang terlibat baik di pasar maupun tempat lain yang dilakukan secara bergiliran. Hal tersebut akan memungkinkan untuk para produsen dan pelanggan untuk membuat keputusan sesuai ketentuan yang telah ada dan berlaku. Contohnya pada penawaran yang berkualitas lebih mahal akan berbeda dengan penawaran yang menggunakan bahan baku yang lebih murah.
Oleh sebab itu, secara umum para pelanggan akan mendapatkan informasi tersebut dari berbagai perbedaan drastis dalam harga penawaran yang serupa. Harga penawaran akan dapat membantu dalam proses pemasaran untuk menentukan jenis permintaan yang dilihat dari penawaran di pasar tersebut.
Hal tersebut akan mempengaruhi hasil keputusan dari pemasok atau produsen untuk memutuskan apakah barang produksi ataupun pasokan penawaran mampu membantu mereka dalam mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan.
Apakah harga pasar sesuai dengan ketentuan yang telah berlalu. Ibu-ibu rumah tangga akan mengalami kesulitan apabila harga di pasar melambung tinggi. Maka sebab itu penentuan harga ditentukan berdasarkan hukum permintaan dan penawaran. Yang artinya, apabila harga naik atau turun sampai jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Hal tersebut akan dikenal dengan sebutan harga keseimbangan.
Ketentuan dimana permintaan pada suatu penawaran lebih besar dari pada penawaran, maka harga tersebut akan naik yang menyebabkan hanya pembeli yang memiliki akses penawaran yang mampu untuk memiliki kemauan dan kemampuan untuk membeli produk tersebut. Hal tersebut akan sampai bertemu dengan keseimbangan harga.
Titik ekuilibrium sering disebut penawaran yang melebihi permintaan yang menyebabkan harga barang jatuh.
JENIS-JENIS HARGA
Setelah memahami dan mengerti apa itu harga ataupun biaya, mari kita lanjut dengan jenis-jenis harga sebagai :
- Harga subjektif yaitu harga yang ditetapkan oleh pendapat ataupun taksiran seseorang.
- Harga objektif (harga pasar) yaitu harga yang telah disepakati antara pembeli dan penjual yang terkadang melakukan penawaran.
- Harga pokok yaitu nilai rill untuk produk.
- Harga jual yaitu harga yang berdasarkan dari tambahnya besaran keuntungan yang diperoleh dari penjual atau biasanya harga jual mengikuti harga pasar pada umumnya.
APA ITU STRATEGI PENETAPAN HARGA?
Menurut Chron, pricing strategy mengacu pada metode yang digunakan perusahaan untuk menentukan harga produk atau layanan mereka. Hampir semua perusahaan mendasarkan harga produk pada biaya produksi, tenaga kerja, iklan, kemudian menambahkan persentase tertentu agar mereka bisa memperoleh keuntungan. Harga sendiri merupakan komponen marketing yang bisa menentukan pendapatan suatu perusahaan. Sebab, penentuan harga yang tepat akan menciptakan demand atau permintaan yang optimal dari pihak konsumen dan partner bisnis. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa menetapkan harga merupakan salah satu faktor kunci bagi badan usaha untuk meraih keuntungan. Strategi penetapan harga diperlukan oleh badan usaha untuk menciptakan demand dan meningkatkan penjualan. Namun, selain kedua hal tersebut, aspek bisnis ini juga menawarkan sejumlah manfaat lain yang bisa menguntungkan perusahaan.
Berikut adalah daftar manfaat pricing strategy, dikutip dari Chron.
- Perusahaan dapat dengan mudah menembus pasar.
- Perusahaan dapat memerintahkan poin harga yang lebih tinggi.
- Membuktikan data kesediaan konsumen membayar yang riil.
- Membantu perusahaan untuk mengembangkan produk yang lebih berkualitas.
- Meningkatkan fokus pada layanan pelanggan.
- Mempromosikan loyalitas pelanggan.
- Meningkatkan nilai dan image brand.
JENIS-JENIS STRATEGI PENETAPAN HARGA
Setelah mengetahui cara menentukan dan manfaatnya, kamu juga harus mempelajari jenis-jenis strategi penetapan harga yang tersedia. Tujuh jenis pricing strategy yang sudah Glints rangkum, disarikan dari HubSpot dan Shopify.
- Cost-plus pricing
Pertama, ada cost-plus pricing. Ini merupakan strategi yang paling mudah dan umum dijumpai.
Dalam teknik ini, kamu tak memperhatikan permintaan pasar atau kompetisi yang ada di sana.
Misalnya, kamu adalah penjual jus buah. Kamu membutuhkan Rp7 ribu untuk membeli bahan-bahannya. Selain itu, kamu ingin punya keuntungan sebesar Rp5 ribu. Ini berarti, harga penjualan jus = Rp7.000+Rp5.000 = Rp13.000.
Jenis pricing strategy ini juga sering disebut dengan markup pricing.
- Competition-based pricing
Pilihan strategi penetapan harga selanjutnya adalah competition-based pricing. Ia juga kerap disebut dengan competitive pricing atau competitor-based pricing.
Strategi ini punya konsep yang sama persis dengan namanya. Berapa harga produk yang dijual kompetitormu? Angka itulah yang dijadikan patokan penetapan harga milikmu.
Kamu bisa menjual produk lebih murah untuk menawarkan harga kompetitif. Sebaliknya, kamu bisa menjual kemewahan atau kualitas dengan membuatnya lebih mahal.
- Premium pricing
Kata orang, ada harga ada rupa. Atas dasar pepatah ini, strategi premium pricing lahir.
Tentu saja, selalu ada segmen pasar yang mau membayar lebih demi kualitas. Ada juga orang yang mencari produk mewah dan prestisius. Segmen inilah yang ditarget dalam strategi premium pricing.
- Freemium pricing
Seperti namanya, strategi ini menggabung kata “free” dan “premium”. Ada produk yang ditawarkan secara berbayar, namun ada pula yang gratis.
Tentu saja, fitur yang ditawarkan kedua paket tersebut berbeda. Dengan membayar, pelanggan bisa mendapat layanan yang lebih utuh.
Paket gratismu juga bisa diibaratkan masa percobaan. Pelanggan boleh mencicipi sebagian layananmu dulu. Jika dirasa cocok, mereka tinggal membeli saja.
- Skimming pricing
Saat seri iPhone yang baru diluncurkan, Apple tentu masih menjual iPhone seri lama. Akan tetapi, harga seri lama ini turun. Inilah yang disebut dengan price skimming. Dalam jenis pricing strategy ini, awalnya, perusahaan menjual barang dengan harga tinggi.
Dengan berjalannya waktu, nilai barang tersebut tentu turun. Nah, harganya akan ikut menurun pula.
Selain perusahaan gadget, strategi ini juga biasa digunakan oleh pasar swalayan yang menjual makanan. Ketika sudah sore, harga makanan siap saji di sana kerap diturunkan.
Ini dilakukan bukan karena kualitasnya sudah buruk. Tujuan sebenarnya adalah mempercepat penjualan agar tak ada makanan yang harus menginap.
- Bundle pricing
Pernahkah kamu melihat skema penjualan seperti di bawah ini:
- harga kaus: Rp100.000
- harga celana: Rp75.000
- jika beli kaus dan celana: Rp150.000
Nah, strategi yang digunakan dalam penetapan harga itu adalah bundle pricing.
Kamu menjual dua produk yang terpisah. Akan tetapi, saat digabung, harganya menjadi lebih murah.
Strategi ini ternyata bisa mempercepat penjualan, lho. Harga yang terasa lebih murah tentu membuat siapa pun tertarik.
Sayangnya, harga penjualanmu jadi menurun. Ini tentu mengancam angka keuntungan bersihmu.
Meski begitu, kamu tak perlu khawatir. Jika banyak calon pelanggan yang terpikat dengan harga bundling, kamu tetap bisa memaksimalkan keuntungan.
- Psychological pricing
Selanjutnya, ada psychological pricing. Ia terdiri dari beberapa strategi yang berbeda, namun sama-sama berkaitan dengan psikologi manusia. Strategi yang jadi bagian dari psychological pricing itu di antaranya:
- Odd pricing
Penulisan harga Rp99.999, bukan Rp100.000, ternyata memiliki dampak, lho. Angka Rp.99.999 akan terasa lebih terjangkau.
Jika ingin memberi kesan harga murah, kamu bisa menggunakan strategi ini. Ia menuntutmu menulis harga dengan akhiran angka ganjil, bukannya angka bulat.
- Even pricing
Strategi even pricing merupakan kebalikan dari odd pricing. Kamu menuliskan harga Rp100.000, bukannya Rp99.999.
Ketika kamu menuliskan harga dengan angka bulat, kesan mewah dan prestisius dari produkmu bisa makin menonjol.
- BOGOF
BOGOF merupakan singkatan dari buy one get one free. Dalam bahasa Indonesia, ia disebut dengan beli satu gratis satu.
Layaknya bundle pricing, strategi ini bisa mempercepat penjualan. Jika tak berhasil, ia juga justru bisa menurunkan laba bersih.
JADI APA KONSEP HARGA WAJAR ITU (FAIR AND REASONABLE PRICING)?
Penerapan dan penetapan harga yang bertumpu pada tujuan memberikan keuntungan setara terhadap kedua belah pihak yang terkait dalam sebuah transaksi. Harga yang baik harus memenuhi unsur ketepaan pada spesifiksi, komitmen pada janji kualitas dan waktu pengiriman yang tepenuhi. Dengan menerapkan system pricing yang baik, perusahaan telah berkontribusi pada pengembangan ekosistem bisnis yang sehat dan sustainable (berkelanjutan).
Harga yang adil merupakan harga (nilai barang) yang dibayar untuk objek yang sama diberikan,pada waktu dan tempat yang diserahkan barang tersebut. Definisi harga yang adil juga bisa diambil dari konsep Aquinas yang mendefinisikannya dengan harga kompetitif normal, yaitu harga yang berada dalam persaingan sempurna
yang disebabkan oleh supply dan demand, tidak ada unsur spekulasi.
Harga yang adil menurut Ibn Taymiyyah adalah: Nilai harga di mana orang-orang menjual barangnya dan diterima secara umum sebagai hal yang sepadan dengan barang yang dijual ataupun barang-barang yang sejenis lainnya di tempat dan waktu tertentu.
Konsep Ibn Taymiyyah tentang harga yang setara/adil memiliki kesamaan dengan konsep harga yang adil yang disampaikan oleh pemikir skolastik, ter-utama Aquinas. Akan tetapi Ibn Taymiyyah memberikan makna yang lebih luas.Ia menganjurkan bahwa dalam menetapkan harga yang adil itu dengan per-timbangan apabila suatu barang tersebut tidak ada di suatu tempat. Secara eksplisit, dia mengajukan pertimbangan untuk mempertemukan antara nilai subjektif dari pembeli dengan nilai subjektif dari penjual.
Tujuan utama dari harga yang adil adalah memelihara keadilan dalam mengadakan transaksi timbal-balik dan hubungan-hubungan lain di antara anggota masyarakat. Pada konsep harga yang adil pihak penjual dan pembeli sama-sama merasakan adanya keadilan. Keadilan bagi pihak pembeli, Ibn Taymiyyah menggunakan contoh apabila seseorang yang diperintahkan oleh agama untuk membeli barang-barang tertentu, seperti membeli peralatan untuk ibadah haji, pembeli harus membelinya namun dengan harga yang setara, tidak boleh membelinya hanya karena mahal harganya, karena penjual menjual barangnya dengan harga yang adil, dan dengan harga yang sudah umum atau sesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu, pembeli harus dengan lapang dada membeli barang tersebut jika suatu barang mahal harganya (naik) disebabkan oleh pengaruhsupplydandemandmaka pihak pembeli tidak merasa dirugikan dan pemerintah pun tidak boleh melakukan intervensi terhadap harga tersebut.
Sedangkan keadilan bagi pihak penjual adalah barang-barang itu dike-nakan harga paksa sehingga kehilangan keuntungan normal di atasnya. Sebab,setiap orang memiliki wewenang atas hak miliknya, tidak boleh seorang pun mengambilnya, seluruh atau sebagian, tanpa persetujuan penuh darinya dan dia pun menyetujui. Dan memaksa seseorang untuk menjual apapun yang dia tidak memiliki kewajiban hukum untuk menjualnya atau melarang melakukan apa yang secara legal dia boleh melakukan adalah keadilan. Tetapi jika alasan yang memaksa seorang penjual dan bila tanpa paksaan dia tidak mau melaksanakan kewajibannya, dia bisa dipaksa untuk menjual barang-barangnya pada harga yang ekuivalen untuk melindungi kepentingan lain.
Teknik Membuat Keputusan yang Adil dan Masuk Akal
FASA menyerahkan data biaya atau penetapan harga sebagai metode yang paling tidak disukai untuk menentukan kewajaran harga. FAR 15.404-1(b)(2) mencantumkan tujuh teknik analisis harga dimana Pemerintah dapat membuat penentuan harga yang adil dan wajar.
- Perbandingan harga yang diusulkan diterima sebagai tanggapan atas ajakan tersebut. Biasanya, persaingan harga yang memadai menetapkan kewajaran harga. Ini adalah teknik yang paling umum digunakan, karena sebagian besar tindakan pengadaan Pemerintah menarik dua atau lebih penawaran yang bersaing secara independen untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
- Perbandingan harga yang diusulkan sebelumnya dan harga kontrak Pemerintah dan komersial sebelumnya dengan harga yang diusulkan saat ini untuk barang sejenis. Validitas perbandingan dan kewajaran harga sebelumnya harus ditetapkan.
- Penggunaan metode estimasi parametrik/penerapan tolok ukur kasar untuk menyoroti ketidakkonsistenan signifikan yang memerlukan penyelidikan harga tambahan. Membandingkan harga yang diusulkan per kaki persegi untuk jenis konstruksi bangunan tertentu dengan standar komersial yang ditetapkan adalah contoh dari teknik ini.
- Perbandingan dengan daftar harga publikasi kompetitif yang dipublikasikan harga pasar komoditas, indeks serupa, dan pengaturan diskon atau rabat. Pemerintah mungkin dapat mencari potongan harga dari daftar harga yang dipublikasikan berdasarkan volume pembelian.
- Perbandingan harga yang diusulkan dengan perkiraan biaya independen Pemerintah. Estimasi biaya yang dibuat oleh kontraktor tidak boleh digunakan sebagai pengganti estimasi biaya Pemerintah.
- Perbandingan harga yang diajukan dengan harga yang diperoleh melalui riset pasar untuk barang yang sama atau serupa. Jurnal perdagangan, surat kabar, dan indeks ekonomi dapat memberikan informasi komparatif yang berguna.
- Analisis informasi harga yang diberikan oleh pihak pemberi penawaran. Kategori “catch-all” ini mencakup informasi yang tidak termasuk dalam kategori lainnya.
FAR mengidentifikasi dua teknik pertama di atas sebagai metode yang disukai. Namun, jika ada persaingan harga yang kurang memadai (teknik pertama) atau petugas kontrak menentukan bahwa informasi tentang harga kontrak sebelumnya tidak cukup untuk menentukan harga yang adil dan masuk akal (teknik kedua), petugas kontrak harus menggunakan satu atau lebih teknik lain yang sesuai dengan keadaan. Sebagai contoh: Menanggapi ajakan untuk jumlah identik item standar, Pemerintah menerima tiga penawaran harga — $450; $1.100, dan $2.500. Harga-harga ini tersebar luas dan tampaknya memiliki sedikit korelasi satu sama lain. Akibatnya, metode pertama untuk membuat penentuan yang adil dan masuk akal tidak akan memadai. Satu atau lebih teknik lain (bersama dengan informasi tambahan) akan dibutuhkan.